Jumat, 01 Mei 2015

RESUME / RINGKASAN AKUNTANSI BIAYA BAB 5

Ini merupakan sebagian tugas kuliah saya pada mata kuliah Akuntansi Biaya, tugas resume ini saya unggah semata-mata dengan tujuan mempermudah dalam pembelajaran agar lebih mudah untuk dipahami. File ini terdiri atas lima lembar ringkasan. Semoga bermanfaat, dan terimakasih atas kunjungannya.

RESUME

Judul Buku : Akuntansi Biaya (Dengan Penekanan Manajerial)
Jilid : 1 (Satu)
Penulis : Charles T. Horngren
                Srikant M. Datar
                George Foster 
Bab : BAB 5: Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC) dan Manajemen Berdasrkan Aktivitas (ABM)
Penerbit :
Size : 42,21 KB
Klik “download” untuk mengunduh file .docx via mediafire

Jika tidak ingin mendownload dalam file .docx, saya sediakan copyannya di bawah ini:



BAB 5: KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM)

I.             Perataan Biaya Secara Umum dan Konsekuensinya
Pemerataan biaya, atau kalkulasi biaya peanut-butter, yaitu penyebab umum dari kalkulasi biaya produk yang lebih rendah atau lebih tinggi, adalah hasil dari penggunaan rata-rata secara umum yang membebankan secara seragam, atau daya yang tidak seragam.
Kalkulasi Biaya yang Terlalu Tinggi (Overcosting) dan Terlalu Rendah (Undercosting)
Perataan biaya dapat menyebabkan kalkulasi biaya produk atau jasa yang terlalu rendah atau terlalu tinggi:
·         Kalkulasi biaya produk yang terlalu rendah--sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih banyak tetapi justru memiliki biaya per unit yang rendah.
·         Kalkulasi biaya produk yang terlalu tinggi--sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih sedikit tetapi justru memiliki biaya per unit yang tinggi.

Subsidi Silang Biaya Produk
Subsidi silang biaya produk (product-cost cross subsidization) berarti bahwa bila perusahaan yang salah satu produknya mengalami kekurangan biaya akan mengalami kelebihan biaya paling tidak pada satu produk yang lain. Subsidi silang biaya produk terjadi bila biaya dialokasikan secara merata ke berbagai produk tanpa mempertimbangkan jumlah sumber daya yang digunakan setiap produk.

Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana pada Plastim Corporation
Proses Perancangan, Produksi, dan Distribusi
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk merancang, memproduksi, dan mendistribusikan lensa biasa maupun canggih:
·         Perancangan produk dan proses
·         Proses pembuatan lensa
·         Pengiriman dan distribusi lensa

Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana yang Menggunakan Satu Pool Biaya Tidak Langsung
Langkah 1: Mengidentifikasikan Produk yang Dipilih menjadi Objek Biaya
Langkah 2: Mengidentifikasikan Biaya Langsung Produk
Langkah 3: Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Akan Digunakan untuk Mengalokasikan
Biaya Tidak Langsung ke Produk. Sebagian besar biaya tidak langsung terdiri dari gaji para supervisor, para teknisi atau insinyur, karyawan pendukung produksi, dan staf pemeliharaan, yang semuanya mendukung tenaga kerja manufaktur langsung.
Langkah 4: Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Berkaitan dengan Setiap Dasar
Alokasi Biaya
Langkah 5: Menghitung Tarif per Unit Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk
Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung ke Produk

Langkah 6: Menghitung Biaya Tidak Langsung yang Dialokasikan ke Produk
Langkah 7: Menghitung Total Biaya Produk dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung
dan Tidak Langsung yang Dibebankan ke Produk

II.          Perbaikan Sistem Kalkulasi Biaya

Sistem kalkulasi biaya yang diperbaiki (refined costing system) mengurangi penggunaan rata-rata umum ketika membebankan biaya sumber daya ke objek biaya (seperti job, produk, dan jasa) dan memberikan pengukuran yang lebih baik atas biaya sumber daya tidak langsung yang digunakan oleh objek biaya yang berbeda-- tidak peduli seberapa besarnya objek biaya yang berbeda objek biaya yang berbeda menggunakan sumber daya tidak langsung.

Empat alasan utama yang menyebabkan perusahaan-perusahaan dari berbagai industri dan beroperasi di belahan dunia yang berbeda:
1.      Peningkatan keanekaragaman produk. Pelanggan menuntut produk yang semakin sesuai dengan kebutuhan mereka dan, untuk membedakannya dari para pesaing, perusahaan membuat serta menjual semakin banyak produk ketimbang di masa lalu.
2.      Peningkatan biaya tidak langsung. Kemajuan teknologi produk dan proses telah meninglatkan biaya tidak langsung dan menurunkan biaya langsung, terutama biaya tenaga kerja manufaktur langsung.
3.      Kemajuan teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi dan dibarengi oleh penurunan biaya penelusuran data membuat pembaruan sistem kalkulasi biaya menjadi lebih murah.
4.      Pesaing di pasar produk. Menetapkan harga yang benar dan mengambil keputusan tentang bauran produk merupakan hal yang sangat penting di pasar yang kompetitif, karena para pesaing akan dengan cepat memanfaatkan kesalahan perusahaan.

Tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1.      Penelusuran biaya langsung. Klasifikasikan sebanyak mungkin total biaya sebagai biaya langsung bila dapat ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomis. Pedoman ini akan mengurangi jumlah biaya yang diklasifikasikan sebagai tidak langsung.
2.      Pool biaya tidak langsung. Perbanyak pool biaya tidak langsung hingga tiap pool biaya tersebut bersifat lebih homogen.
3.      Dasar alokasi biaya. Bila memungkinkan, gunakan kriteria sebab-akibat untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya (sebab) untuk setiap pool biaya tidak langsung (akibat).

III.      Sistem Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC)

Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya adalah dengan menerapkan sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing = ABC). Sistem ABC memperbaiki sistem kalkulasi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas individual sebagai objek biaya pokok (fundamental).

Sistem ABC Plastim
Tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1.      Penelusuran biaya langsung. Sistem ABC bertujuan mengklasifikasikan kembali sejumlah biaya tidak langsung menjadi biaya langsung dengan mengevaluasi apakah sejumlah biaya yang saat ini diklasifikasikan sebagai biaya tidak langsung dapat ditelusuri ke objek biaya atau produk.
2.      Pool biaya tidak langsung. Sistem ABC membentuk pool biaya tidak langsung yang lebih sedikit yang terkait dengan aktivitas yang berbeda.
3.      Dasar alokasi biaya. Untuk setiap pool biaya aktivitas, ukuran aktivitas yang dilaksanakan berfungsi sebagai dasar alokasi biaya.

Logika sistem ABC adalah bahwa pool biaya aktivitas yang terstruktur secara layak dengan dasar alokasi biaya aktivitas tertentu, yang merupakan pemicu biaya untuk pool biaya tersebut, akan menghasilkan kalkulasi biaya aktivitas yang lebih akurat.

IV.      Hierarki Biaya

Hierarki biaya (cost hierarchy) mengkategorikan biaya tidak langsung menjadi pool biaya yang berbeda berdasarkan jenis pemicu biaya, atau dasar alokasi biaya yang berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan dalam menentukan hubungan sebab-akibat (atau manfaat yang diterima). Biaya tingkat unit output (output unit-level cost) adalah biaya aktivitas yang dilaksanakan atas setiap unit produk atau jasa individual. Biaya tingkat batch (batch-level costs) adalah biaya aktivitas yang berkaitan dengan kelompok unit, produk atau jasa, dan bukan dengan setiap unit produk atau jasa individual. Biaya pendukung produk (atau biaya pendukung jasa) merupakan biaya aktivitas yang dilakukan untuk mendukung setiap produk atau jasa tanpa menghiraukan jumlah unit atau batch unit yang dibuat. Biaya pendukung fasilitas (facility-sustaining costs) adalah biaya aktivitas yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa individual namun mendukung operasi perusahaan secara keseluruhan.

V.          Penerapan ABC di Plastim

Tiga pedoman dalam memperbaiki siatem kalkulasi biaya (yaitu meningkatkan penelusuran biaya langsung, menciptakan pool biaya tidak langsung yang homogen, dan mengidentifikasikan dasar alokasi biaya yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan biaya pada pool biaya yang ada). Dua fitur sistem ABC. Pertama, sistem ABC berfokus pada jangka panjang sehingga mengidentifikasi semua biaya yang digunakan oleh produk, apakah itu biaya variabel atau tetap dalam jangka pendek. Kedua, sistem ABC menggunakan hierarki biaya untuk menghitung total biaya yang dialokasikan ke produk.

Membandingkan Sistem Kalkulasi Biaya Lainnya
Tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1.      Sistem ABC menelusuri lebih banyak biaya sebagai biaya langsung.
2.      Sistem ABC membentuk pool biaya yang homogen yang terkait dengan aktivitas yang berbeda.
3.      Untuk setiap pool biaya aktivitas, sistem ABC memilih dasar alokasi biaya yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan biaya pada pool biaya yang ada.

Manfaat sistem ABC adalah bahwa sistem itu memberikan informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik.

VI.      Penggunaan Sistem ABC untuk Meningkatkan Manajemen Biaya dan Profitabilitas

Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based manajement--ABM) adalah metode pengambilan keputusan manajemen yang menggunakan informasi tentang ABC guna meningkatkan kepuasan pelanggan dan profitabilitas.

Keputusan Penetapan Harga dan Bauran Produk. Sistem ABC memberikan informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam membuat dan menjual berbagai produk.

Keputusan Penggunaan Harga dan Perbaikan Proses. Personil produksi dan distribusi menggunakan sistem ABC untuk berfokus pada cara mengurangi biaya dan jenis biaya apa yang bisa dikurangi.

Keputusan Menyangkut Perancangan. Manajemen dapat mengevaluasi dampak perancangan produk dan proses yang ada saat ini terhadap aktivitas serta biaya sebagai cara untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya.

Aktivitas Perancangan dan Pengelolaan. Kebanyakan perusahaan yang menerapkan sistem ABC untuk pertama kali biasanya menganalisis biaya aktual untuk mengidentifikasi pool biaya aktivitas dan tarif biaya aktivitas.

VII.   Sistem Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Kalkulasi Biaya Departemen

Penggunaan tarif biaya tidak langsung departemen untuk mengalokasikan biaya ke produk akan menghasilkan biaya produk yang sama dengan tarif biaya aktivitas jika:
1.      Biaya untuk satu aktivitas merupakan bagian yang cukup besar dari biaya departemen.
2.      Terdapat biaya yang signifikan untuk aktivitas yang berbeda pada satu departemen namun setiap aktivitas memiliki dasar alokasi biaya dan pemicu biaya yang sama.
3.      Terdapat biaya yang signifikan untuk aktivitas yang berbeda dengan dasar alokasi biaya yang juga berbeda pada satu departemen, tetapi produk yang berbeda menggunakan sumber daya dari area aktivitas yang berbeda dalam proporsi yang sama.

Jika salah satu dari tiga kondisi tersebut terjadi, maka tarif biaya tidak langsung departemen dan tarif biaya aktivitas akan menghasilkan informasi tentang biaya yang sama.

VIII.    Pengimplementasikan Sistem ABC

Manajer memilih tingkat rincian yang akan digunakan dalam sistem kalkulasi biaya dengan mengevaluasi biaya yang diharapkan dari sistem tersebut dibandingkan dengan manfaat yang diharapkan akan diterima dari penggunaan sistem kalkulasi biaya tersebut untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Sistem ABC pada Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
Meskipun kebanyakan contoh penerapan ABC dimulai pada perusahaan manufaktur, namun ABC juga bisa diterapkan di perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Pendekatan umum bagi sistem ABC pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang sama dengan pendekatan pada perusahaan manufaktur. Biaya dibagi ke dalam pool biaya yang homogen dan diklasifikasikan sebagai biaya tingkat unit output, biaya tingkat batch, biaya pendukung produk, biaya pendukung jasa, atau biaya pendukung fasilitas.

2 komentar:

Wajib menghargai penulis. Silahkan tinggalkan pesan dan saran pada kolom komentar. Mohon maaf jika pertanyaan tidak terbalas dan terimakasih atas kunjungannya.