Ini merupakan sebagian
tugas kuliah saya pada mata kuliah Akuntansi Biaya, tugas resume ini saya
unggah semata-mata dengan tujuan mempermudah dalam pembelajaran agar lebih
mudah untuk dipahami. File ini terdiri atas lima lembar ringkasan. Semoga
bermanfaat, dan terimakasih atas kunjungannya.
RESUME
Judul Buku : Akuntansi Biaya (Dengan Penekanan Manajerial)
Jilid : 1 (Satu)
Penulis : Charles T. Horngren
Srikant M. Datar
George Foster
Srikant M. Datar
George Foster
Bab : BAB 5: Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC) dan Manajemen Berdasrkan Aktivitas (ABM)
Penerbit :
Size : 42,21 KB
Jika tidak ingin mendownload dalam file .docx, saya sediakan
copyannya di bawah ini:
BAB 5: KALKULASI BIAYA BERDASARKAN
AKTIVITAS (ABC) DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM)
I.
Perataan Biaya Secara Umum dan Konsekuensinya
Pemerataan biaya, atau kalkulasi biaya
peanut-butter, yaitu penyebab umum dari kalkulasi biaya produk yang lebih rendah
atau lebih tinggi, adalah hasil dari penggunaan rata-rata secara umum yang
membebankan secara seragam, atau daya yang tidak seragam.
Kalkulasi Biaya yang Terlalu Tinggi (Overcosting)
dan Terlalu Rendah (Undercosting)
Perataan biaya dapat menyebabkan kalkulasi biaya
produk atau jasa yang terlalu rendah atau terlalu tinggi:
·
Kalkulasi biaya produk yang terlalu rendah--sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih
banyak tetapi justru memiliki biaya per unit yang rendah.
·
Kalkulasi biaya produk yang terlalu tinggi--sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih
sedikit tetapi justru memiliki biaya per unit yang tinggi.
Subsidi Silang Biaya Produk
Subsidi silang biaya produk (product-cost
cross subsidization) berarti bahwa bila perusahaan yang salah satu
produknya mengalami kekurangan biaya akan mengalami kelebihan biaya paling
tidak pada satu produk yang lain. Subsidi silang biaya produk terjadi bila
biaya dialokasikan secara merata ke berbagai produk tanpa mempertimbangkan
jumlah sumber daya yang digunakan setiap produk.
Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana pada Plastim Corporation
Proses Perancangan, Produksi, dan Distribusi
Berikut ini
adalah langkah-langkah untuk merancang, memproduksi, dan mendistribusikan lensa
biasa maupun canggih:
·
Perancangan
produk dan proses
·
Proses pembuatan
lensa
·
Pengiriman dan
distribusi lensa
Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana yang Menggunakan Satu Pool Biaya Tidak Langsung
Langkah 1:
Mengidentifikasikan Produk yang Dipilih menjadi Objek Biaya
Langkah 2:
Mengidentifikasikan Biaya Langsung Produk
Langkah 3: Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Akan
Digunakan untuk Mengalokasikan
Biaya Tidak Langsung
ke Produk. Sebagian besar biaya
tidak langsung terdiri dari gaji para supervisor, para teknisi atau insinyur,
karyawan pendukung produksi, dan staf pemeliharaan, yang semuanya mendukung tenaga
kerja manufaktur langsung.
Langkah 4:
Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Berkaitan dengan Setiap Dasar
Alokasi Biaya
Langkah 5:
Menghitung Tarif per Unit Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk
Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung ke Produk
Langkah 6:
Menghitung Biaya Tidak Langsung yang Dialokasikan ke Produk
Langkah 7:
Menghitung Total Biaya Produk dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung
dan Tidak Langsung yang Dibebankan ke Produk
II.
Perbaikan Sistem Kalkulasi Biaya
Sistem kalkulasi biaya yang diperbaiki (refined
costing system) mengurangi penggunaan rata-rata umum ketika membebankan
biaya sumber daya ke objek biaya (seperti job, produk, dan jasa) dan memberikan
pengukuran yang lebih baik atas biaya sumber daya tidak langsung yang digunakan
oleh objek biaya yang berbeda-- tidak peduli seberapa besarnya objek biaya yang
berbeda objek biaya yang berbeda menggunakan sumber daya tidak langsung.
Empat alasan
utama yang menyebabkan perusahaan-perusahaan dari berbagai industri dan
beroperasi di belahan dunia yang berbeda:
1. Peningkatan
keanekaragaman produk. Pelanggan
menuntut produk yang semakin sesuai dengan kebutuhan mereka dan, untuk
membedakannya dari para pesaing, perusahaan membuat serta menjual semakin
banyak produk ketimbang di masa lalu.
2.
Peningkatan biaya tidak langsung. Kemajuan teknologi produk dan proses telah
meninglatkan biaya tidak langsung dan menurunkan biaya langsung, terutama biaya
tenaga kerja manufaktur langsung.
3.
Kemajuan teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi dan dibarengi oleh
penurunan biaya penelusuran data membuat pembaruan sistem kalkulasi biaya
menjadi lebih murah.
4. Pesaing di pasar
produk. Menetapkan harga yang
benar dan mengambil keputusan tentang bauran produk merupakan hal yang sangat
penting di pasar yang kompetitif, karena para pesaing akan dengan cepat memanfaatkan
kesalahan perusahaan.
Tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1. Penelusuran
biaya langsung. Klasifikasikan
sebanyak mungkin total biaya sebagai biaya langsung bila dapat ditelusuri ke
objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomis. Pedoman ini akan mengurangi
jumlah biaya yang diklasifikasikan sebagai tidak langsung.
2.
Pool biaya tidak langsung. Perbanyak pool biaya tidak langsung hingga tiap pool
biaya tersebut bersifat lebih homogen.
3. Dasar alokasi
biaya. Bila memungkinkan,
gunakan kriteria sebab-akibat untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya
(sebab) untuk setiap pool biaya tidak langsung (akibat).
III.
Sistem Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC)
Salah satu cara
terbaik untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya adalah dengan menerapkan
sistem kalkulasi biaya berdasarkan
aktivitas (activity-based costing =
ABC). Sistem ABC memperbaiki sistem kalkulasi biaya dengan mengidentifikasi
aktivitas individual sebagai objek biaya pokok (fundamental).
Sistem ABC Plastim
Tiga pedoman
untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1. Penelusuran
biaya langsung. Sistem ABC bertujuan
mengklasifikasikan kembali sejumlah biaya tidak langsung menjadi biaya langsung
dengan mengevaluasi apakah sejumlah biaya yang saat ini diklasifikasikan
sebagai biaya tidak langsung dapat ditelusuri ke objek biaya atau produk.
2.
Pool biaya tidak langsung. Sistem ABC membentuk pool biaya tidak langsung yang
lebih sedikit yang terkait dengan aktivitas yang berbeda.
3. Dasar alokasi
biaya. Untuk setiap pool
biaya aktivitas, ukuran aktivitas yang dilaksanakan berfungsi sebagai dasar
alokasi biaya.
Logika sistem ABC adalah bahwa pool biaya aktivitas
yang terstruktur secara layak dengan dasar alokasi biaya aktivitas tertentu,
yang merupakan pemicu biaya untuk pool biaya tersebut, akan menghasilkan
kalkulasi biaya aktivitas yang lebih akurat.
IV.
Hierarki Biaya
Hierarki biaya
(cost hierarchy) mengkategorikan
biaya tidak langsung menjadi pool biaya yang berbeda berdasarkan jenis pemicu
biaya, atau dasar alokasi biaya yang berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan
dalam menentukan hubungan sebab-akibat (atau manfaat yang diterima). Biaya tingkat unit output (output unit-level cost) adalah biaya
aktivitas yang dilaksanakan atas setiap unit produk atau jasa individual. Biaya tingkat batch (batch-level costs) adalah biaya
aktivitas yang berkaitan dengan kelompok unit, produk atau jasa, dan bukan
dengan setiap unit produk atau jasa individual. Biaya pendukung produk (atau biaya
pendukung jasa) merupakan biaya aktivitas yang dilakukan untuk mendukung setiap
produk atau jasa tanpa menghiraukan jumlah unit atau batch unit yang dibuat. Biaya pendukung fasilitas (facility-sustaining costs) adalah biaya
aktivitas yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa individual namun
mendukung operasi perusahaan secara keseluruhan.
V.
Penerapan ABC di Plastim
Tiga pedoman
dalam memperbaiki siatem kalkulasi biaya (yaitu meningkatkan penelusuran biaya
langsung, menciptakan pool biaya tidak langsung yang homogen, dan
mengidentifikasikan dasar alokasi biaya yang memiliki hubungan sebab-akibat
dengan biaya pada pool biaya yang ada). Dua
fitur sistem ABC. Pertama, sistem
ABC berfokus pada jangka panjang sehingga mengidentifikasi semua biaya yang
digunakan oleh produk, apakah itu biaya variabel atau tetap dalam jangka
pendek. Kedua, sistem ABC menggunakan
hierarki biaya untuk menghitung total biaya yang dialokasikan ke produk.
Membandingkan Sistem Kalkulasi Biaya Lainnya
Tiga pedoman
untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1. Sistem ABC menelusuri lebih banyak biaya sebagai
biaya langsung.
2.
Sistem ABC
membentuk pool biaya yang homogen yang terkait dengan aktivitas yang berbeda.
3. Untuk setiap pool biaya aktivitas, sistem ABC
memilih dasar alokasi biaya yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan biaya
pada pool biaya yang ada.
Manfaat sistem
ABC adalah bahwa sistem itu memberikan informasi untuk membuat keputusan yang
lebih baik.
VI.
Penggunaan Sistem ABC untuk Meningkatkan Manajemen
Biaya dan Profitabilitas
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity
based manajement--ABM) adalah metode pengambilan keputusan manajemen yang
menggunakan informasi tentang ABC guna meningkatkan kepuasan pelanggan dan
profitabilitas.
Keputusan Penetapan Harga dan Bauran Produk. Sistem ABC memberikan informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam membuat dan menjual berbagai produk.
Keputusan Penggunaan Harga dan Perbaikan Proses. Personil produksi dan distribusi menggunakan sistem
ABC untuk berfokus pada cara mengurangi biaya dan jenis biaya apa yang bisa
dikurangi.
Keputusan Menyangkut Perancangan. Manajemen dapat mengevaluasi dampak perancangan
produk dan proses yang ada saat ini terhadap aktivitas serta biaya sebagai cara
untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya.
Aktivitas Perancangan dan Pengelolaan. Kebanyakan perusahaan yang menerapkan sistem ABC
untuk pertama kali biasanya menganalisis biaya aktual untuk mengidentifikasi
pool biaya aktivitas dan tarif biaya aktivitas.
VII.
Sistem Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas dan
Kalkulasi Biaya Departemen
Penggunaan tarif
biaya tidak langsung departemen untuk mengalokasikan biaya ke produk akan
menghasilkan biaya produk yang sama dengan tarif biaya aktivitas jika:
1. Biaya untuk satu aktivitas merupakan bagian yang
cukup besar dari biaya departemen.
2.
Terdapat biaya
yang signifikan untuk aktivitas yang berbeda pada satu departemen namun setiap
aktivitas memiliki dasar alokasi biaya dan pemicu biaya yang sama.
3. Terdapat biaya yang signifikan untuk aktivitas yang
berbeda dengan dasar alokasi biaya yang juga berbeda pada satu departemen,
tetapi produk yang berbeda menggunakan sumber daya dari area aktivitas yang berbeda
dalam proporsi yang sama.
Jika salah satu
dari tiga kondisi tersebut terjadi, maka tarif biaya tidak langsung departemen
dan tarif biaya aktivitas akan menghasilkan informasi tentang biaya yang sama.
VIII.
Pengimplementasikan Sistem ABC
Manajer memilih
tingkat rincian yang akan digunakan dalam sistem kalkulasi biaya dengan mengevaluasi
biaya yang diharapkan dari sistem tersebut dibandingkan dengan manfaat yang
diharapkan akan diterima dari penggunaan sistem kalkulasi biaya tersebut untuk
membuat keputusan yang lebih baik.
Sistem ABC pada Perusahaan Jasa dan Perusahaan
Dagang
Meskipun
kebanyakan contoh penerapan ABC dimulai pada perusahaan manufaktur, namun ABC
juga bisa diterapkan di perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Pendekatan umum
bagi sistem ABC pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang sama dengan
pendekatan pada perusahaan manufaktur. Biaya dibagi ke dalam pool biaya yang
homogen dan diklasifikasikan sebagai biaya tingkat unit output, biaya tingkat
batch, biaya pendukung produk, biaya pendukung jasa, atau biaya pendukung
fasilitas.
Makasih article nya
BalasHapussama². semoga bermanfaat :)
Hapus