Ini merupakan sebagian
tugas kuliah saya pada mata kuliah Akuntansi Biaya, tugas resume ini saya
unggah semata-mata dengan tujuan mempermudah dalam pembelajaran agar lebih
mudah untuk dipahami. File ini terdiri atas lima lembar ringkasan. Semoga
bermanfaat, dan terimakasih atas kunjungannya.
Judul Buku : Akuntansi Biaya (Dengan Penekanan Manajerial)
Jilid : 1 (Satu)
Penulis : Charles T. Horngren
Srikant M. Datar
George Foster
Srikant M. Datar
George Foster
Bab : BAB 4: Job Costing
Penerbit :
Size : 62,54 KB
Jika tidak ingin mendownload dalam file .docx, saya sediakan
copyannya di bawah ini:
BAB 4: JOB COSTING
I.
Konsep-konsep yang Menjadi Rangka Bangun Sistem
Kalkulasi Biaya
§ Objek
biaya (cost object) adalah sesuatu yang akan
diukur biayanya.
§ Biaya
langsung dari suatu objek biaya
(direct cost of a cost object) adalah
biaya yang terkait dengan suatu objek biaya yang dapat ditelusuri ke objek
biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).
§ Biaya
tidak langsung dari suatu objek biaya
(indirect cost of a cost object)
adalah biaya yang terkait dengan suatu objek biaya tetapi tidak dapat
ditelusuri ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif biaya).
Pembebanan biaya (cost
assignment)
merupakan istilah yang umum digunakan untuk membebankan biaya ke objek biaya,
apakah itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Penelusuran biaya (cost tracing) merupakan istilah spesifik untuk
membebankan biaya langsung, sedangkan alokasi
biaya (cost allocation) secara khusus
mengacu pada pembebanan biaya tidak langsung.
Dua
istilah berikut untuk membahas sistem kalkulasi biaya:
1. Pool
biaya. Pool biaya
(cost pool) adalah pengelompokkan
pos-pos biaya individual.
2. Dasar
alokasi biaya (cost allocation base). Bagaimana
perusahaan mengoperasikan mesin pemotong logam yang dikumpulkan dalam suatu
pool biaya tunggal.
Salah
satu objek biaya yang penting dalam sistem akuntansi adalah produk dan jasa.
Objek biaya yang penting lainnya adalah pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers), berupa komponen, segmen, atau
subunit organisasi yang manajernya bertanggung jawab atas aktivitas tertentu.
II.
Sistem Job-Costing dan Process-Costing
Akuntan
manajemen menggunakan dua jenis dasar sistem kalkulasi biaya untuk membebankan
biaya ke produk atau jasa:
1. Sistem
kalkulasi biaya pekerjaan
(job-costing system). Pada sistem
ini, objek biaya adalah unit atau multi unit dari produk atau jasa yang khas
yang disebut pekerjaan (job).
2.
Sistem kalkulasi biaya proses (process-costing system). Pada sistem ini, objek biaya adalah
unit-unit produk atau jasa yang identik atau serupa dalam jumlah besar.
III.
Kalkulasi Biaya Aktual pada Perusahaan Manufaktur
Kalkulasi biaya aktual (actual costing) adalah sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya
langsung ke objek biaya dengan memakai tarif biaya langsung aktual dikalikan
jumlah aktual input biaya langsung.
Pendekatan Umum terhadap Job
Costing
Terdapat
tujuh langkah untuk membebankan biaya ke sebuah job, apakah pada sektor
manufaktur, perdagangan, atau jasa.
Langkah 1: Mengidentifikasi
Pekerjaan yang Dipilih sebagai Objek Biaya.
§ Dokumen
sumber (source document) adalah catatan asli
(seperti kartu waktu tenaga kerja yang mencatat jam kerja karyawan) yang
mendukung ayat jurnal dalam sistem akuntansi.
§ Catatan
biaya job/lembar biaya job
(job cost sheet) adalah dokumen sumber
utama untuk job yang mencatat dan mengakumulasikan semua biaya yang dibebankan
ke suatu job, sejak job itu dimulai.
Langkah 2: Mengidentifikasi Biaya
Langsung Job atau Pekerjaan.
§
Bahan Langsung. Catatan permintaan bahan (materials
requistion record) yang berisi informasi tentang biaya bahan langsung yang
digunakan pada job tertentu dan di departemen tertentu.
§
Tenaga kerja manufaktur langsung. Dokumen sumber untuk tenaga
kerja manufaktur langsung adalah catatan
jam kerja (labor-time record)
yang berisi informasi tentang jam kerja yang digunakan untuk job tertentu pada
departemen tertentu.
Langkah 3: Memilih Dasar Alokasi
Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan Biaya Tidak
Langsung ke Job.
Job
yang berbeda membutuhkan kuantitas sumber daya tidak langsung yang juga
berbeda. Tujuannya adalah untuk mengalokasikan secara sistematis biaya-biaya
sumber daya tidak langsung ke job yang terkait.
Langkah 4: Mengidentifikasikan
Biaya Tidak Langsung yang Terkait dengan Setiap Dasar
Alokasi Biaya.
Robinson
percaya bahwa dasar alokasi biaya tunggal yaitu jam tenaga kerja manufaktur
langsung
dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke job.
Langkah 5: Menghitung Tarif per
Unit dari Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk
Mengalokasikan Biaya Tidak
Langsung ke Job.
Langkah 6: Menghitung Biaya Tidak
Langsung yang Dialokasikan ke Job.
Biaya tidak langsung dari suatu
job dihitung dengan mengalikan kuantitas aktual dari setiap dasar alokasi biaya
yang berbeda yang terkait dengan job itu dengan tarif biaya tidak langsung dari
setiap dasar alokasi biaya.
Langkah 7: Menghitung Biaya Total
Job dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung dan
Tidak Langsung yang Dibebankan ke
Job.
Peran Teknologi
Untuk
meningkatkan efisiensi operasi, manajer menggunakan informasi mengenai sistem
kalkulasi biaya produk dan job untuk mengendalikan biaya bahan, tenaga kerja,
dan overhead. Teknologi informasi modern menyediakan informasi tentang biaya
produk dengan cepat dan akurat kepada manajer, agar dapat mengelola dan mengendalikan
pekerjaan dengan lebih mudah.
Periode Waktu yang Digunakan
untuk menghitung Tarif Biaya Tidak Langsung
Ada
dua alasan mengapa perusahaan menggunakan periode yang lebih panjang, misalnya
satu tahun, untuk menghitung tarif biaya tidak tetap.
1. Alasan
angka numerator
(pool biaya tidak langsung). Semakin
pendek periode, semakin besar pengaruh pola musiman terhadap jumlah biaya.
2. Alasan
angka denominator
(kuantitas dasar alokasi). Alasan
lain untuk menggunakan periode yang lebih panjang adalah kebutuhan untuk
menyebar biaya tidak langsung tetap bulanan ke tingkat produksi bulanan yang
fluktuatif.
IV.
Kalkulasi Biaya Normal (Normal Costing)
Tarif biaya tidak langsung yang
dianggarkan (budgeted indirect-cost rate) dihitung
untuk setiap pool biaya sebagai berikut:
Penggunaan
tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan melahirkan kalkulasi normal. Kalkulasi biaya normal (normal costing) adalah sistem kalkulasi
biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan menggunakan tarif
biaya langsung aktual dikali dengan kuantitas aktual dari input biaya langsung,
dan yang mengalokasikan biaya tidak langsung berdasarkan tarif biaya tidak
langsung yang dianggarkan dikali
dengan kuantitas aktual dari dasar alokasi biaya.
V.
Sistem Kalkulasi Biaya Normal atas Pekerjaan (Normal
Job-Costing) pada Perusahaan Manufaktur
Buku Besar Umum dan Buku Besar
Pembantu
Sistem
job costing mempunyai catatan biaya job yang terpisah bagi setiap job. Sebuah
ikhtisar dari catatan biaya job biasanya ditemukan pada buku besar pembantu.
Akun buku besar, pengendalian barang dalam proses, menyajikan gabungan dari
catatan-catatan biaya job yang terpisah berkenaan dengan semua job yang belum
diselesaikan. Catatan biaya job dan akun Pengendalian Barang dalam Proses
menelusuri biaya job sejak job mulai dikerjakan hingga selesai.
Penjelasan Transaksi
Biaya Nonmanufaktur dan Kalkulasi
Biaya Pekerjaan (Job Costing)
Biaya
pemasaran dan layanan pelanggan dibebankan ketika terjadi untuk tujuan
akuntansi keuangan, perusahaan sering kali menelusuri atau mengalokasikan biaya
tersebut ke job individual untuk pengambilan keputusan penetapan harga, bauran
produk, serta manajemen biaya.
VI.
Biaya Tidak Langsung yang Dianggarkan dan
Penyesuaian Akhir Tahun Akuntansi
Biaya tidak langsung yang
dialokasikan terlalu rendah
(underallocated indirect cost)
terjadi apabila jumlah biaya tidak langsung yang dialokasikan pada periode
akuntansi lebih kecil dibandingkan jumlah aktual (yang terjadi). Biaya tidak langsung yang dialokasikan
terlalu tinggi (overallocated
indirect cost) terjadi apabila jumlah biaya tidak langsung yang
dialokasikan pada periode akuntansi lebih besar dibandingkan jumlah aktual
(yang terjadi).
Pendekatan Tarif Alokasi yang
Disesuaikan
Pendekatan
tarif alokasi yang disesuaikan menetapkan kembali semua ayat jurnal overhead
dalam buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan tarif biaya aktual,
bukan tarif biaya yang dianggarkan.
Pendekatan Prorasi
Prorasi (proration) menyebarkan overhead yang dialokasikan terlalu rendah
atau overhead yang dialokasikan terlalu tinggi di antara saldo akhir barang dalam
proses, barang kadi, dan harga pokok penjualan.
Pendekatan Penghapusan Harga
Pokok Penjualan
Overhead
total yang dialokasikan terlalu rendah atau tinggi akan dimasukkan ke dalam
Harga Pokok Penjualan tahun berjalan.
Harga
Pokok Penjualan xxx
Overhead
Manufaktur yang Dialokasikan xxx
Pengendalian Overhead Manufaktur xxx
Memilih di Antara Berbagai
Pendekatan
Mana
di antara tiga pendekatan tersebut yang paling baik digunakan? Untuk membuat
keputusan ini, manajer akan dipandu oleh penyebab rendahnya alokasi atau
tingginya alokasi dan bagaimana informasi yang dihasilkan akan digunakan.
Multi Pool Biaya Overhead
Penggunaan
pool biaya overhead manufaktur tunggal dengan jam tenaga kerja manufaktur
langsung sebagai dasar alokasi biaya merupakan cara yang tepat untuk
mengalokasikan semua biaya overhead manufaktur ke job.
VII.
Variasi dari Normal Costing: Contoh Perusahaan
Sektor Jasa
Sistem
job costing juga sangat berguna pada industri jasa seperti kantor akuntan atau
konsultan, agen periklanan, bengkel, dan rumah sakit. Pada beberapa perusahaan
jasa, variasi dari normal costing akan sangat membantu karena biaya tenaga
kerja langsung aktual cukup sulit ditelusuri ke job ketika pekerjaan telah
selesai. Mekanisme penggunaan tarif yang dianggarkan untuk biaya langsung
adalah semua dengan metode yang diterapkan ketika menggunakan tarif yang
dianggarkan untuk biaya tidak langsung dan normal costing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Wajib menghargai penulis. Silahkan tinggalkan pesan dan saran pada kolom komentar. Mohon maaf jika pertanyaan tidak terbalas dan terimakasih atas kunjungannya.