Jumat, 01 Mei 2015

RESUME / RINGKASAN AKUNTANSI BIAYA BAB 4

Ini merupakan sebagian tugas kuliah saya pada mata kuliah Akuntansi Biaya, tugas resume ini saya unggah semata-mata dengan tujuan mempermudah dalam pembelajaran agar lebih mudah untuk dipahami. File ini terdiri atas lima lembar ringkasan. Semoga bermanfaat, dan terimakasih atas kunjungannya.

RESUME

Judul Buku : Akuntansi Biaya (Dengan Penekanan Manajerial)
Jilid : 1 (Satu)
Penulis : Charles T. Horngren
                Srikant M. Datar
                George Foster 
Bab : BAB 4: Job Costing
Penerbit :
Size : 62,54 KB
Klik “download” untuk mengunduh file .docx via mediafire

Jika tidak ingin mendownload dalam file .docx, saya sediakan copyannya di bawah ini:



BAB 4: JOB COSTING

I.              Konsep-konsep yang Menjadi Rangka Bangun Sistem Kalkulasi Biaya

§  Objek biaya (cost object) adalah sesuatu yang akan diukur biayanya.
§  Biaya langsung dari suatu objek biaya (direct cost of a cost object) adalah biaya yang terkait dengan suatu objek biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).
§  Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (indirect cost of a cost object) adalah biaya yang terkait dengan suatu objek biaya tetapi tidak dapat ditelusuri ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).

Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan istilah yang umum digunakan untuk membebankan biaya ke objek biaya, apakah itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Penelusuran biaya (cost tracing) merupakan istilah spesifik untuk membebankan biaya langsung, sedangkan alokasi biaya (cost allocation) secara khusus mengacu pada pembebanan biaya tidak langsung.

Dua istilah berikut untuk membahas sistem kalkulasi biaya:
1.      Pool biaya. Pool biaya (cost pool) adalah pengelompokkan pos-pos biaya individual.
2.      Dasar alokasi biaya (cost allocation base). Bagaimana perusahaan mengoperasikan mesin pemotong logam yang dikumpulkan dalam suatu pool biaya tunggal.

Salah satu objek biaya yang penting dalam sistem akuntansi adalah produk dan jasa. Objek biaya yang penting lainnya adalah pusat pertanggungjawaban (responsibility centers), berupa komponen, segmen, atau subunit organisasi yang manajernya bertanggung jawab atas aktivitas tertentu.

II.           Sistem Job-Costing dan Process-Costing

Akuntan manajemen menggunakan dua jenis dasar sistem kalkulasi biaya untuk membebankan biaya ke produk atau jasa:
1.      Sistem kalkulasi biaya pekerjaan (job-costing system). Pada sistem ini, objek biaya adalah unit atau multi unit dari produk atau jasa yang khas yang disebut pekerjaan (job).
2.      Sistem kalkulasi biaya proses (process-costing system). Pada sistem ini, objek biaya adalah unit-unit produk atau jasa yang identik atau serupa dalam jumlah besar.




III.        Kalkulasi Biaya Aktual pada Perusahaan Manufaktur

Kalkulasi biaya aktual (actual costing) adalah sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan memakai tarif biaya langsung aktual dikalikan jumlah aktual input biaya langsung.

Pendekatan Umum terhadap Job Costing
Terdapat tujuh langkah untuk membebankan biaya ke sebuah job, apakah pada sektor manufaktur, perdagangan, atau jasa.
Langkah 1: Mengidentifikasi Pekerjaan yang Dipilih sebagai Objek Biaya.
§  Dokumen sumber (source document) adalah catatan asli (seperti kartu waktu tenaga kerja yang mencatat jam kerja karyawan) yang mendukung ayat jurnal dalam sistem akuntansi.
§  Catatan biaya job/lembar biaya job (job cost sheet) adalah dokumen sumber utama untuk job yang mencatat dan mengakumulasikan semua biaya yang dibebankan ke suatu job, sejak job itu dimulai.

Langkah 2: Mengidentifikasi Biaya Langsung Job atau Pekerjaan.
§  Bahan Langsung. Catatan permintaan bahan (materials requistion record) yang berisi informasi tentang biaya bahan langsung yang digunakan pada job tertentu dan di departemen tertentu.
§  Tenaga kerja manufaktur langsung. Dokumen sumber untuk tenaga kerja manufaktur langsung adalah catatan jam kerja (labor-time record) yang berisi informasi tentang jam kerja yang digunakan untuk job tertentu pada departemen tertentu.

Langkah 3: Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan Biaya Tidak
                    Langsung ke Job.
Job yang berbeda membutuhkan kuantitas sumber daya tidak langsung yang juga berbeda. Tujuannya adalah untuk mengalokasikan secara sistematis biaya-biaya sumber daya tidak langsung ke job yang terkait.

Langkah 4: Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Terkait dengan Setiap Dasar
Alokasi Biaya.
Robinson percaya bahwa dasar alokasi biaya tunggal yaitu jam tenaga kerja manufaktur
langsung dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke job.

Langkah 5: Menghitung Tarif per Unit dari Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk
Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung ke Job.

Langkah 6: Menghitung Biaya Tidak Langsung yang Dialokasikan ke Job.
Biaya tidak langsung dari suatu job dihitung dengan mengalikan kuantitas aktual dari setiap dasar alokasi biaya yang berbeda yang terkait dengan job itu dengan tarif biaya tidak langsung dari setiap dasar alokasi biaya.


Langkah 7: Menghitung Biaya Total Job dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung dan
Tidak Langsung yang Dibebankan ke Job.


Peran Teknologi
Untuk meningkatkan efisiensi operasi, manajer menggunakan informasi mengenai sistem kalkulasi biaya produk dan job untuk mengendalikan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead. Teknologi informasi modern menyediakan informasi tentang biaya produk dengan cepat dan akurat kepada manajer, agar dapat mengelola dan mengendalikan pekerjaan dengan lebih mudah.

Periode Waktu yang Digunakan untuk menghitung Tarif Biaya Tidak Langsung
Ada dua alasan mengapa perusahaan menggunakan periode yang lebih panjang, misalnya satu tahun, untuk menghitung tarif biaya tidak tetap.
1.      Alasan angka numerator (pool biaya tidak langsung). Semakin pendek periode, semakin besar pengaruh pola musiman terhadap jumlah biaya.
2.      Alasan angka denominator (kuantitas dasar alokasi). Alasan lain untuk menggunakan periode yang lebih panjang adalah kebutuhan untuk menyebar biaya tidak langsung tetap bulanan ke tingkat produksi bulanan yang fluktuatif.

IV.        Kalkulasi Biaya Normal (Normal Costing)

Tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan (budgeted indirect-cost rate) dihitung untuk setiap pool biaya sebagai berikut:


Penggunaan tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan melahirkan kalkulasi normal. Kalkulasi biaya normal (normal costing) adalah sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan menggunakan tarif biaya langsung aktual dikali dengan kuantitas aktual dari input biaya langsung, dan yang mengalokasikan biaya tidak langsung berdasarkan tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan dikali dengan kuantitas aktual dari dasar alokasi biaya.

V.           Sistem Kalkulasi Biaya Normal atas Pekerjaan (Normal Job-Costing) pada Perusahaan Manufaktur

Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu
Sistem job costing mempunyai catatan biaya job yang terpisah bagi setiap job. Sebuah ikhtisar dari catatan biaya job biasanya ditemukan pada buku besar pembantu. Akun buku besar, pengendalian barang dalam proses, menyajikan gabungan dari catatan-catatan biaya job yang terpisah berkenaan dengan semua job yang belum diselesaikan. Catatan biaya job dan akun Pengendalian Barang dalam Proses menelusuri biaya job sejak job mulai dikerjakan hingga selesai.

Penjelasan Transaksi

Biaya Nonmanufaktur dan Kalkulasi Biaya Pekerjaan (Job Costing)
Biaya pemasaran dan layanan pelanggan dibebankan ketika terjadi untuk tujuan akuntansi keuangan, perusahaan sering kali menelusuri atau mengalokasikan biaya tersebut ke job individual untuk pengambilan keputusan penetapan harga, bauran produk, serta manajemen biaya.

VI.        Biaya Tidak Langsung yang Dianggarkan dan Penyesuaian Akhir Tahun Akuntansi

Biaya tidak langsung yang dialokasikan terlalu rendah (underallocated indirect cost) terjadi apabila jumlah biaya tidak langsung yang dialokasikan pada periode akuntansi lebih kecil dibandingkan jumlah aktual (yang terjadi). Biaya tidak langsung yang dialokasikan terlalu tinggi (overallocated indirect cost) terjadi apabila jumlah biaya tidak langsung yang dialokasikan pada periode akuntansi lebih besar dibandingkan jumlah aktual (yang terjadi).

Pendekatan Tarif Alokasi yang Disesuaikan
Pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan menetapkan kembali semua ayat jurnal overhead dalam buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan tarif biaya aktual, bukan tarif biaya yang dianggarkan.

Pendekatan Prorasi
Prorasi (proration) menyebarkan overhead yang dialokasikan terlalu rendah atau overhead yang dialokasikan terlalu tinggi di antara saldo akhir barang dalam proses, barang kadi, dan harga pokok penjualan.

Pendekatan Penghapusan Harga Pokok Penjualan
Overhead total yang dialokasikan terlalu rendah atau tinggi akan dimasukkan ke dalam Harga Pokok Penjualan tahun berjalan.

Harga Pokok Penjualan                                                xxx
Overhead Manufaktur yang Dialokasikan                   xxx
Pengendalian Overhead Manufaktur                            xxx

Memilih di Antara Berbagai Pendekatan
Mana di antara tiga pendekatan tersebut yang paling baik digunakan? Untuk membuat keputusan ini, manajer akan dipandu oleh penyebab rendahnya alokasi atau tingginya alokasi dan bagaimana informasi yang dihasilkan akan digunakan.



Multi Pool Biaya Overhead
Penggunaan pool biaya overhead manufaktur tunggal dengan jam tenaga kerja manufaktur langsung sebagai dasar alokasi biaya merupakan cara yang tepat untuk mengalokasikan semua biaya overhead manufaktur ke job.

VII.     Variasi dari Normal Costing: Contoh Perusahaan Sektor Jasa

Sistem job costing juga sangat berguna pada industri jasa seperti kantor akuntan atau konsultan, agen periklanan, bengkel, dan rumah sakit. Pada beberapa perusahaan jasa, variasi dari normal costing akan sangat membantu karena biaya tenaga kerja langsung aktual cukup sulit ditelusuri ke job ketika pekerjaan telah selesai. Mekanisme penggunaan tarif yang dianggarkan untuk biaya langsung adalah semua dengan metode yang diterapkan ketika menggunakan tarif yang dianggarkan untuk biaya tidak langsung dan normal costing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib menghargai penulis. Silahkan tinggalkan pesan dan saran pada kolom komentar. Mohon maaf jika pertanyaan tidak terbalas dan terimakasih atas kunjungannya.